Simeulue– Perbandingan antara pemerintahan Pj. Ahmadlia dan Pj. Reza Fahlefi di Kabupaten Simeulue terlihat sangat berbeda dalam mengelola wilayah tersebut.
Warga menilai Selama masa kepemimpinan Ahmadlia, dua tahun menjabat sebagai Pj Bupati Simeulue, banyak masalah yang tidak teratasi dengan baik di pemerintahan pada masa itu.
Seperti, infrastruktur yang tidak dapat ditangani, masalah penjualan hutan yang tidak bisa diselesaikan, serta divisit anggaran yang mencapai 87 milyar, hal ini di sebabkan oleh buruknya pemerintahan pada masa itu.
“Kita lihat saja Jalan yang longsor di salur latun, dan jembatan di awesebel, dijaman Pj. Ahmadlia tidak dapat ditangani, jalan disalur latun itu diperbaiki di pemerintahan Pj. Bupati Reza Fahlefi,” Ujarnya
Sebaliknya, Pj. Reza Fahlefi yang kini memimpin Kabupaten Simeulue, memberikan perhatian besar pada sektor-sektor yang sangat dibutuhkan masyarakat,seperti kesehatan dan infrastruktur jalan.
Warga menilai Pj. Reza berusaha memperbaiki tata kelola pemerintahan dengan memperbaiki birokrasi, menyelesaikan masalah gaji TPP ASN, tenga Kontrak, serta menangani sengketa lahan, yang sebelumnya menjadi masalah serius di kalangan masyarakat Simeulue.
“Pak Pj. Reza berusaha keras untuk memperbaiki kondisi daerah ini. Beliau berupaya mengatasi masalah-masalah yang belum terselesaikan pada era sebelumnya.” Ujar Warga Tadi Kamis 21 November 2024
Ia juga menyebut Selama ini Ahmadlya kerap beralasan jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Bupati Simeulue hanya menjabat selama dua tahun. Menurutnya, waktu yang singkat itu menjadi kendala utama.
Namun, alasan tersebut terbantahkan setelah Reza Fahlevi diangkat sebagai Pj Bupati Simeulue. Dalam waktu hanya enam bulan, Reza telah menunjukkan berbagai inovasi nyata untuk kemajuan Simeulue.
Bahkan sebelum menjejakkan kaki di Simeulue, Reza telah mengambil langkah strategis dengan memasang jaringan internet Starlink gratis di kapal Aceh Hebat 1. Program ini akan diperluas ke kapal feri lain yang melayani rute Simeulue.
Kemudian Dalam dua bulan masa jabatannya, Reza berhasil menghadirkan rumah singgah Simeulue di Aceh Jaya, Banda Aceh, dan Aceh Selatan, meskipun ditengah keterbatasan anggaran.
Ia juga meluncurkan program pendidikan yang mendorong siswa di seluruh sekolah di Simeulue untuk belajar menggunakan laptop dan komputer, dengan dukungan internet gratis di setiap sekolah.
Selaanjutnya Reza juga memperkenalkan berbagai kebijakan inovatif seperti mengizinkan mobil dinas BL 1 Simeulue digunakan sebagai mobil pengantin bagi masyarakat, dan memberikan hibah tanah kepada warga.
Ia juga proaktif merespons keluhan masyarakat, turun langsung ke lapangan untuk menanggapi berbagai persoalan yang disampaikan.
Dalam bidang pariwisata, Reza berhasil memperkenalkan potensi wisata Simeulue ke tingkat nasional, yang bahkan mendapat perhatian langsung dari Menteri Pariwisata.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pelajar berprestasi, mempublikasikan mereka dengan menggunakan mobil dinas bupati sebagai simbol penghormatan. Reza menunjukkan kepeduliannya terhadap fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, serta melestarikan budaya lokal Simeulue.
Reza juga menghidupkan kembali Stadion Simeulue, yang selama ini terbengkalai. Dengan pendekatannya yang rendah hati, ia menjadikan Pendopo Bupati sebagai rumah rakyat yang terbuka untuk dikunjungi masyarakat Simeulue.
Program-program Reza yang inovatif ini sangat kontras dengan kinerja Pj Bupati sebelumnya, Ahmadlya, yang hanya meninggalkan defisit anggaran sebesar 87 miliar rupiah, silpa anggaran yang besar, dan menerima rapor merah dalam evaluasi kinerjanya.
Perbandingan ini membuat masyarakat dapat menilai dengan jelas perbedaan antara kinerja Ahmadlya dan Reza Fahlevi sebagai Pj Bupati Simeulue. Reza telah membuktikan bahwa waktu singkat tidak menjadi penghalang untuk menciptakan perubahan nyata.(*)