Erli Hasim-Nurhayati Janjikan Bantuan Traktor dan Mesin Perontok Padi Jika menang Pilbup Simeulue

Sinabng– Calon Bupati dan Wakil Bupati Simeulue, Erli Hasim dan Nurhayati, berjanji akan bantu petani melalui program Humasa “Sebbel Khumaha Hebah” dengan memberikan bantuan traktor dan mesin prontok padi ke masing-masing Desa jika terpilih pada pilkada mendatang.

 

“Kami juga akan bangun jalan usaha tani dan membantu sarana Saprodi yang dibutuhkan para petani sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman, seperti benih, pupuk, pestisida, dan zat pengatur tumbuh tanaman padi, ” Ujar Erli Hasim. Kamis 26 September 2024.

Selain itu Erli Juga mengungkap bahwa salah satu permasalahan utama saat ini adalah kurangnya kilang padi yang representatif, sehingga kualitas beras Simeulue sulit bersaing dengan beras dari luar daerah.

 

“sehingga saat ini pedagang dari luar masuk ke Simeulue untuk beli padi dan padi yang di beli di Bawa ke Blang Pidie dan Medan lalu kembali berasnya di Bawa ke Simeulue, ” Ungkap Erli

 

Kepda beritaakurasi.com, Erli Mengungkap kedepan bersama paslon “sehati” program Humasa sebbel,khumaha hebah, lebih di maksimalkan untuk di tingkatkan dengan menyediakan sarana prasarana yang dapat memproduksi hasil panen para petani.

 

“Kita akan bangun 1 unit kilang padi modren di Simeulue yg bisa memutihkan beras menghasilkan beras premium, ” Ujar Erli

 

Ia menegaskan Program Khumasa Sebbel, Kumha Heba ini merupakan program prioritas mereka mengingat masyarakat Simeulue sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

 

Untuk diketahui Program Humasa “Sebbel Khumaha Hebah” Ini telah diluncurkan Erli hasim sejak Juni 2020 silam.

 

Program ini telah berhasil membangkitkan semangat petani untuk melakukan penanaman padi secara serentak di 10 kecamatan, dan hingga saat ini, program ini terus berlanjut.

 

Berikut Beberapa pencapaian program khumasa sebel,khumaha Heba yang digagas Erli hasim sejak empat tahun terahir.

 

Perluasan Areal Tanam: Dari 3.000 ha menjadi 7.172 ha setiap masa tanam dan Masyarakat Simeulue kini tidak lagi mengonsumsi sagu, karena beras sudah mencukupi.

 

Selanjutnya, Sejak 2020, petani mulai menjual gabah, meningkatkan nilai ekonomi usaha mereka,Masyarakat kini membayar zakat dalam bentuk beras serta Ketergantungan beras dari luar daerah berkurang.

 

 

 

By admin 2

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *